I. PENDAHULUAN
Fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi
bahasa menurut fungsinya. Kedistingtifan (ciri pembeda) adalah salah satu asas
atau unit dasar dalam fonologi. Dalam setiap bahasa ada sejumlah bunyi bahasa
atau fonem yang berfungsi saling membedakan bangun bahasa. Fungsi pembeda bunyi
bahasa tergantung pada sejumlah ciri distingtif bunyi tersebut. Bunyi bahasa
membedakan diri dari bunyi bahasa lain karena kehadiran satu atau lebih sifat
penciri, sedangkan sistem kesepadanan dan pertentangan antara bunyi bahasa
didasarkan pada sebuah sistem kesepadanan dan pertentangan antara sifat-sifat
ini. Setiap bahasa himpunan sebagai ciri-ciri distingtif dari seluruh himpunan
ciri pembeda memainkan peranan. Setiap bunyi bahasa dalam satu bahasa tersusun
dari sejumlah ciri terbatas dari sebagian himpunan itu. Dalam makalah ini
penulis akan membahas mengenai pengelompokan ciri distingtif secara lebih
lanjut.
II. PEMBAHASAN
Ciri distingtif adalah ciri khas suatu bahasa karena setiap bahasa
memiliki susunan fonem yang juga khas. Teori ciri distingtif bertujuan untuk
menemukan ciri-ciri minimal yang dapat digunakan untuk membedakan bunyi-bunyi
bahasa yang signifikan dan dapat membedakan sebuah bahasa dari yang lain.
Pengelompokan ciri distingtif dibagi menjadi tiga yaitu ciri utama, ciri
berdasarkan tempat artikulasi dan ciri berdasarkan cara artikulasi.
a. Ciri utama
Konsonantal [kons] adalah bunyi yang ditandai
dengan penyempitan dan penutupan pita suara pada waktu kita mengucapkan bunyi
bahasa.
[+kons] yaitu bunyi obstruen-hambat, frikatif, dan afrikat, nasal dan alir
[-kons] yaitu bunyi vokal, semivokal, hambat glotal[?],
frikatif glotal[h]
Silabik [sil] adalah bunyi yang
berfungsi sebagai inti suku kata.
[+sil] yaitu bunyi vokal, nasal, dan alir yang berfungsi sebagai inti
suku kata
[-sil] yaitu semua konsonan, nasal, dan alir yang tidak berfungsi sebagai
inti suku kata
Sonoran [son] adalah bunyi yang ditandai
dengan terbukanya pita suara sehingga bunyi yang dihasilkan dapat dilagukan
pada titinada tertentu.
[+son] yaitu bunyi vokal, semivokal, alir, dan nasal
[-son] yaitu bunyi obstruen
Nasal [nasal] adalah bunyi yang ditandai
dengan ditariknya langit-langit lunak kebawah dan menyentuh bagian bawah
belakang lidah sehingga aliran udara berhembus melewati hidung.
[+nasal] yaitu konsonan, vokal, semivokal, alir yang disengaukan
[-nasal] yaitu bunyi oral
b. Ciri berdasarkan tempat
artikulasi
Koronal [kor] adalah bunyi yang ditandai
dengan posisi glotis menyempit sehingga udara yang lewat menyebabkan pita suara
bergetar, langit-langit lunak terangkat, posisi lidah bagian depan terangkat
sampai berada di posisi netral.
[+kor] yaitu bunyi dental, alveolar, palato alveolar, palatal
[-kor] yaitu bunyi labial, velar, uvular, faringal
Anterior [ant] adalah bunyi yang
dihasilkan dengan pusat penyempitan sebagai sumber bunyi berada di sebelah
depan pangkal gusi.
[+ant] yaitu bunyi labial, dental, alveolar
[-ant] yaitu bunyi palato alveolar, palatal, velar, uvular, faringal
High [high] adalah bunyi yang dihasilkan
dengan badan lidah terangkat sampai dengan posisi netral.
[+high] yaitu bunyi palatal, velar, vokal atas
[-high] yaitu bunyi labial, dental, uvular, faringal, vokal tengah, vokal
bawah
Low [low] adalah bunyi yang dihasilkan
dengan badan lidah ditarik ke sebelah bawah sampai kira-kira sejajar dengan
anak tekak.
[+low] yaitu bunyi faringal, vokal bawah
[-low] yaitu bunyi labial, dental, palatal, velar, uvular, vokal atas
Back [back] adalah bunyi yang ditandai
dengan ditariknya badan lidah ke belakang sampai mencapai rongga kerongkongan
atau sampai batas bunyi palatal.
[+back] yaitu bunyi velar, uvular, faringal, vokal belakang
[-back] yaitu bunyi labial, dental, palatal, vokal depan
c. Ciri berdasarkan cara
artikulasi
Kontinuan [kont] adalah bunyi ang
dihasilkan denan mengalirkan udara ke rongga mulut dengan bebas.
[+kont] yaitu bunyi frikatif, trill, vokal, semivokal
[-kont] yaitu bunyi hambat, nasal, lateral
Delayed-Release [delrel] adalah bunyi
yang dihasilkan dengan penghambatan di dalam rongga mulut dan kemudian
dilepaskan.
[+delrel] yaitu bunyi afrikat
[-delrel] yaitu bunyi selain bunyi afrikat, terutama bunyi hambat
Strident [strid] adalah bunyi yang
ditandai dengan pelepasan bunyi dalam intensitas yang tinggi, yakni bunyi
frikat dan bunyi afrikat.
[+strid] yaitu bunyi sibilan dalam
bahasa inggris dan bunyi [f v]
[-strid] yaitu bunyi selain di atas, terutama untuk membedakan bunyi [q o]
dalam bahasa inggris
Voice [voice] adalah bunyi yang
dihasilkan dengan menggetarkan pita suara.
[+voice] yaitu bunyi bersuara
[-voice] yaitu bunyi nirsuara
Aspirasi [asp] adalah bunyi yang
membedaan bunyi yang beraspirasi dan yang tidak beraspirasi.
[+asp] yaitu bunyi [p t k ]
[-asp] yaitu selain bunyi diatas
Lateral [lat] adalah bunyi yang
membedakan antara bunyi lateral alir [l] dan nonlateral [r].
[+lat] yaitu bunyi [l] dalam bahasa inggris
[-lat] yaitu bunyi lainnya, terutama [r]
d. Ciri distingtif untuk vokal
Round [round] adalah bunyi yang
dihasilkan dengan membentuk bibir agak melingkar.
[+round] yaitu bunyi [u o]
[-round] yaiut voksl lain, selain bunyi diatas
Tense [tense] adalah bunyi yang
diperoleh dengan sedikit penekanan pada vokal sehingga bunyi yang dihasilkan
agak panjang.
[+tense] yaitu bunyi [i e u]
[-tense] yaitu selain bunyi di atas
Reduced [red] adalah ciri disingtif ang
membedakan voka schwa dari yang lainnya, terutama dengan [^] dalam bahasa
inggris.
[+red] yaitu bunyi schwa [ ]
[-red] yaitu vokal lainnya
Grave [grave] adalah bunyi yang ditandai
dengan pengaruh sebagian spektrum bunyi tertentu terhadap yang lainnya.
[+grave] yaitu bunyi labial, velar, vokal belakang bulat
[-grave] yaitu bunyi dental, alveolar, palatal, vokal depan
Contoh : ciri distingtif yang terdapat
pada kata PALU
P
|
A
|
L
|
U
|
|
kons
|
+
|
-
|
+
|
-
|
sil
|
-
|
+
|
-
|
+
|
son
|
-
|
+
|
+
|
+
|
nasal
|
-
|
+/-
|
-
|
+/-
|
kor
|
-
|
-
|
+
|
-
|
ant
|
+
|
+
|
+
|
+
|
high
|
-
|
-
|
-
|
+
|
low
|
-
|
+
|
-
|
-
|
back
|
-
|
+
|
-
|
+
|
kont
|
-
|
+
|
+
|
+
|
delrel
|
-
|
-
|
-
|
-
|
strid
|
-
|
-
|
-
|
-
|
voice
|
-
|
+
|
+
|
+
|
asp
|
-
|
-
|
-
|
-
|
lat
|
-
|
-
|
+
|
-
|
round
|
-
|
-
|
-
|
+
|
tense
|
-
|
-
|
-
|
+
|
red
|
-
|
-
|
-
|
-
|
grave
|
-
|
-
|
-
|
+
|
III. SIMPULAN
Distingtif adalah salah satu asas dalam fonologi. Ciri distingtif
bertujuan untuk menemukan ciri-ciri minimal yang dapat membedakan satu bahasa
dengan yang lain. Ciri distingtif dikelompokkan menjadi ciri utama, ciri
berdasarkan tempat artikulasi dan ciri berdasarkan cara artikulasi. Setiap ciri
distingtif diberikan kepada bunyi-bunyi yang berada dalam kelompok bunyi yang
sama, jadi tidak perlu menggunakan semua ciri distingtif dalam menemukan ciri
minimal suatu bahasa.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Dick, S. C. dan J. G. Kooij.
1994. Ilmu Bahasa Umum (edisi terjemahan oleh T. W. Kamil). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 2001.
Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik
dan Fonologi. Jakarta:
Gramedia.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar