Jumat, 27 November 2015

Edisi Naskah Hikayat Morotaruno



EDISI NASKAH-NASKAH MELAYU

1. Judul edisi              : Hikayat Morotaruno
              Suntingan Teks, Tijauan Struktur dan Moralitas

2. Judul naskah         :
Judul naskah yang dijadikan objek penelitian adalah naskah Buku Sekolah.Penyebutan itu berdasarkan katalogus Amir Sutaarga (1972) dan katalogus Malay Manuskrip yang disusun oleh Joseph H. Howard (1996).Judul dapat diketahui terdapat di dalam naskah antara lain; pada sampul pertama naskah tertulis Hikayat Morotaruno dan pada bagian bawahnya tertulis dengan huruf Arab Melayu cerita segala rupa-rupa akan dibaca anak-anak sekolah, dan pada bagian paling bawah terdapat tulisan dengan huruf Arab Melayu.
Pada sampul dua tertulis dengan huruf Arab Melayu, kitab akan dibaca anak-anak sekolah di Payanan yang punya gelar Paduka Siti.
Pada halaman pertama :
Kitab akan dibaca anak-anak sekolah di Payanan cerita ke-2, halaman5 tidak ada judul. Cerita ke-3 halaman 7 ini cerita dari satu macan yang bilangnya orang di tanah cina. Cerita ke-4 halaman 7 ini apalagi satu ceritera perkara macan. Cerita ke-5 halaman 10 ini cerita dari pada orang miskin boleh jadi kaya. Erita dari pada orang kaya boleh jadi miskin dan dapat celaka dengan salah sendiri.

3. Jumlah naskah      :
Berdasarkan hasl inventarisasi naskah Buku Sekolah merupakan naskah tunggal, dimana naskah tersebut terdiri dari 41 halaman, halaman tertulis 1-40, halan kosong 1, dan halaman gambar tidak ada.

4. Bahasa atau aksara naskah :
Huruf yang digunakan adalah tulisan Arab dengan naskah Melayu, sedang bahasa Arab berbentuk ungkapan, bahasa Jawa digunakan pada kata sapaan.

5. Tempat naskah atau tempat penyimpanan naskah :
Naskah Buku Sekolah di simpan pada museum naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dengan alamat: jl. Salemba Raya No. 28A Jakarta Pusat.

6. Waktu penyusunan atau penulisan atau penyalinan naskah :
Waktu penyusunan atau penulisan atau penyalinan naskah tidak dicantumkan

7. Penyusun atau penulis atau penyalin naskah :
Dalam naskah tidak disebutkan pemiliknya, hanya disebutkan gurunya yang bergelar Paduka Siti, sehingga dikategorikan sebagai naskah anonim

8. Penggarap edisi naskah :
Penggarap edisi naskah Buku Sekolah adalah mahasiswa Sastra Indonesia FSSR UNS yang bernama Anis Nugroho

9. Status edisi : naskah Buku Sekolah ada dalam bentuk skripsi

10.Tahun edisi : 2001

11.Tempat edisi : Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta

12.Pendekatan atau analisis isi :
Ajaran moral dan sosial yang dapat ditemui dalam naskah tersebut yaitu: kewajiban untuk mencari rizki yang halal, kewajiban untuk tidak berputus asa, kewajiban untuk jujur dan berani, menjauhi larangan mencuri/minum candu/mabuk/bersina/membunuh.
Dilihat dari segi pendidikan dalam naskah terdapat suatu perjuangan untuk mencari jati diri, seperti dalam cerita pertama yaitu kehidupan yang diinginkan pengarang, dan dalam cerita kedua yaitu kehidupan yang harus dihindari karena bertentangan dengan norma kesusilaan.

13.Keterangan singkat analisis isi :
Alur :
*Tahap penyituasian 1, memperkenalkan nama tokoh yaitu Morotaruno yang bekerja sebagai tukang kayu dengan latar belakang keluarga yang sederhana.Saat ia sakit hartanya semakin berkurang dan saat sembuh ia merantau untuk mencari uang.
*Pemunculan konflik 1, dimulai saat ia bekerja dan ia menemukan uang 10 000, dan ia bingung untuk mengembalikan atau mengambilnya.
*Tahap penyituasian 2, keberadaan istrinya yaitu Bariah, sebagai istri yang malas, memikirkan dirinya sendiri, tidak perhatian kepada keluarga, suka berhutang untuk kesenangannya sendiri.
*Pemunculan konflik 2, munculnya Huang Ho yang mengajak untuk bekerja sama dalam perdagangan, yang membuat kecurigaan pada Morotaruno dan akhirnya ia melakukan penyelidikan dan mulailah timbul konflik karena ketidakberesan Huang Ho.
*Peningkatan konflik, kerusuhan di Rembang menbuat Morotaruno di penggil Bupeti Tuban untuk ikut serta dalam pasukan untuk memukul berandal.
*Klimaks, jumlah pasukan Morotaruno yang hanya 300 orang sedangkan berandal 500 orang menyebabkan sutu ketegangan akankah menang atau tidak.
*Penyelesaian, Morotaruno akhirnya berhasilmengatasi kerusuhan sehingga ia dianugrahi gubernemen dengan pangkat Raden dan diangkat menjadi Wedono dalam suatu distrik yang luas.

Penokohan :
Tokoh protagonis, tokoh utama : Morotaruno, ia suami yang bertanggung jawab, kemampuan yang dimilikinya digunakan untuk menolong orang lain, ia anggota masyarakat yang berjiwa sosial dan ia tabah dalam menghadapi cobaan.
Tokoh antagonis : Bariah, ia wanita yang cantik dan muda tetapi malas mengerjakan pekerjaan rumah tangga, ia ceroboh dan hanya memikirkan dirinya sendiri.

Latar :
Tempat  : Residenan Rembang , daerah Tuban dan Blora.
Waktu   : waktu musim memetik padi, memetik hasil bumi di tanah Rembang.
Sosial    : Golongan rakyat biasa(patani dan tukang kayu yang hidup di desa)
    Golongan menengah(pedagang, berkegiatan ekonomi)
    Golongan priyayi(mempunyai gelar Raden dan menjadi Wedono)

14.Simpulan
Naskah Buku Sekolah termasuk naskah tunggal, dimana didalamnya terdapat ajaran pendidikan moral dan sosial.Naskah Buku Sekolah ini Ditulis dalam aksara arab melayu dan dalam bahasa arab dan bahasa jawa.Naskah buku Sekolah ini tidak tertera nama pengarangnya sehingga naskah ini disebut naskah anonim.Edisi naskah Hikayat Morotaruno ini digarap oleh Anis Nigroho pada tahun 2001 untuk digunakan sebagai skripsi.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar