EDISI NASKAH-NASKAH MELAYU
1. Judul edisi : Hikayat
Morotaruno
Suntingan Teks, Tijauan Struktur dan
Moralitas
2. Judul naskah :
Judul naskah yang dijadikan objek penelitian adalah naskah Buku Sekolah.Penyebutan itu berdasarkan
katalogus Amir Sutaarga (1972) dan katalogus Malay Manuskrip yang disusun oleh Joseph H. Howard (1996).Judul
dapat diketahui terdapat di dalam naskah antara lain; pada sampul pertama
naskah tertulis Hikayat Morotaruno
dan pada bagian bawahnya tertulis dengan huruf Arab Melayu cerita segala rupa-rupa akan dibaca anak-anak sekolah, dan pada
bagian paling bawah terdapat tulisan dengan huruf Arab Melayu.
Pada sampul dua tertulis dengan huruf Arab Melayu, kitab akan dibaca anak-anak sekolah di Payanan yang punya gelar Paduka
Siti.
Pada halaman
pertama :
Kitab akan dibaca anak-anak sekolah di
Payanan cerita ke-2, halaman5 tidak ada judul. Cerita ke-3 halaman 7 ini cerita dari satu macan yang bilangnya
orang di tanah cina. Cerita ke-4 halaman 7 ini apalagi satu ceritera perkara macan. Cerita ke-5 halaman 10 ini
cerita dari pada orang miskin boleh jadi kaya. Erita dari pada orang kaya boleh
jadi miskin dan dapat celaka dengan salah sendiri.
3. Jumlah naskah :
Berdasarkan hasl inventarisasi naskah Buku
Sekolah merupakan naskah tunggal, dimana naskah tersebut terdiri dari 41
halaman, halaman tertulis 1-40, halan kosong 1, dan halaman gambar tidak ada.
4. Bahasa atau aksara naskah :
Huruf yang digunakan adalah tulisan Arab dengan naskah Melayu, sedang
bahasa Arab berbentuk ungkapan, bahasa Jawa digunakan pada kata sapaan.
5. Tempat naskah atau tempat penyimpanan
naskah :
Naskah Buku Sekolah di simpan
pada museum naskah Perpustakaan Nasional Republik Indonesia, dengan alamat: jl.
Salemba Raya No. 28A Jakarta
Pusat.
6. Waktu penyusunan atau penulisan atau
penyalinan naskah :
Waktu penyusunan atau penulisan atau penyalinan naskah tidak dicantumkan
7. Penyusun atau penulis atau penyalin
naskah :
Dalam naskah tidak disebutkan pemiliknya, hanya disebutkan gurunya yang
bergelar Paduka Siti, sehingga dikategorikan sebagai naskah anonim
8. Penggarap edisi naskah :
Penggarap edisi naskah Buku Sekolah
adalah mahasiswa Sastra Indonesia FSSR UNS yang bernama Anis Nugroho
9. Status edisi : naskah Buku Sekolah ada
dalam bentuk skripsi
10.Tahun edisi : 2001
11.Tempat edisi : Perpustakaan Pusat Universitas Sebelas Maret Surakarta
12.Pendekatan atau analisis isi :
Ajaran moral dan sosial yang dapat ditemui dalam naskah tersebut yaitu:
kewajiban untuk mencari rizki yang halal, kewajiban untuk tidak berputus asa,
kewajiban untuk jujur dan berani, menjauhi larangan mencuri/minum
candu/mabuk/bersina/membunuh.
Dilihat dari segi pendidikan dalam naskah terdapat suatu perjuangan untuk
mencari jati diri, seperti dalam cerita pertama yaitu kehidupan yang diinginkan
pengarang, dan dalam cerita kedua yaitu kehidupan yang harus dihindari karena
bertentangan dengan norma kesusilaan.
13.Keterangan singkat analisis isi :
Alur :
*Tahap penyituasian 1, memperkenalkan
nama tokoh yaitu Morotaruno yang bekerja sebagai tukang kayu dengan latar
belakang keluarga yang sederhana.Saat ia sakit hartanya semakin berkurang dan
saat sembuh ia merantau untuk mencari uang.
*Pemunculan konflik 1, dimulai saat ia bekerja
dan ia menemukan uang 10 000, dan ia bingung untuk mengembalikan atau
mengambilnya.
*Tahap penyituasian 2, keberadaan
istrinya yaitu Bariah, sebagai istri yang malas, memikirkan dirinya sendiri,
tidak perhatian kepada keluarga, suka berhutang untuk kesenangannya sendiri.
*Pemunculan konflik 2, munculnya Huang Ho
yang mengajak untuk bekerja sama dalam perdagangan, yang membuat kecurigaan
pada Morotaruno dan akhirnya ia melakukan penyelidikan dan mulailah timbul
konflik karena ketidakberesan Huang Ho.
*Peningkatan konflik, kerusuhan di
Rembang menbuat Morotaruno di penggil Bupeti Tuban untuk ikut serta dalam
pasukan untuk memukul berandal.
*Klimaks, jumlah pasukan Morotaruno yang
hanya 300 orang sedangkan berandal 500 orang menyebabkan sutu ketegangan akankah
menang atau tidak.
*Penyelesaian, Morotaruno akhirnya
berhasilmengatasi kerusuhan sehingga ia dianugrahi gubernemen dengan pangkat
Raden dan diangkat menjadi Wedono dalam suatu distrik yang luas.
Penokohan :
Tokoh protagonis, tokoh utama : Morotaruno,
ia suami yang bertanggung jawab, kemampuan yang dimilikinya digunakan untuk
menolong orang lain, ia anggota masyarakat yang berjiwa sosial dan ia tabah
dalam menghadapi cobaan.
Tokoh antagonis : Bariah, ia wanita yang
cantik dan muda tetapi malas mengerjakan pekerjaan rumah tangga, ia ceroboh dan
hanya memikirkan dirinya sendiri.
Latar :
Tempat : Residenan Rembang , daerah Tuban dan Blora.
Waktu : waktu musim memetik padi, memetik hasil
bumi di tanah Rembang.
Sosial : Golongan rakyat biasa(patani dan tukang
kayu yang hidup di desa)
Golongan menengah(pedagang, berkegiatan
ekonomi)
Golongan priyayi(mempunyai gelar Raden dan
menjadi Wedono)
14.Simpulan
Naskah Buku Sekolah termasuk
naskah tunggal, dimana didalamnya terdapat ajaran pendidikan moral dan
sosial.Naskah Buku Sekolah ini
Ditulis dalam aksara arab melayu dan dalam bahasa arab dan bahasa jawa.Naskah buku Sekolah ini tidak tertera nama
pengarangnya sehingga naskah ini disebut naskah anonim.Edisi naskah Hikayat
Morotaruno ini digarap oleh Anis Nigroho pada tahun 2001 untuk digunakan
sebagai skripsi.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar