Sepi
Dunia ini sepi
saat engkau menyendiri di tengah keramaian
sepi itu terasa
Dunia ini sepi
saat kicauan burung engkau nikmati dengan indahnya
dan alunan angin menyentuhmu dengan manja
Dunia ini sepi
saat tawa
kau dengar tulus dari balita
Dunia ini sepi
saat ombak berdebur dan engkau bersyukur
Dunia ini sepi
saat petani
memancarkan senyum berkat panenannya
Dunia ini sepi
sepi di kedamaian
jauh dari pertikaian
Dunia ini
Tenteram
Nuansa Ilmu Kita
Selasa, 19 September 2017
Kamis, 03 Desember 2015
Ekonomi dan Perubahan Sosial
BAB I
PENDAHULUAN
Menurut
Selo Soemardjan sosiologi adalah ilmu yang mempelajari struktur sosial dan
proses-proses sosial, termasuk didalamnya perubahan-perubahan sosial. Dan
menurut beliau pula perubahan sosial adalah segala bentuk perubahan pada
lembaga-lembaga kemasyarakatan dalam suatu masyarakat yang mempengaruhi sistem
sosialnya termasuk nilai-nilai, sikap, dan pola perilaku antara
kelompok-kelompok dalam masyarakat. Perubahan sosial terjadi dalam kehidupan
sehari-hari, namun demikian tidak dapat diartikan bahwa perubahan sosial adalah
perubahan suatu kebudayaan. Perubahan sosial terjadi yang terjadi dalam
keseharian hidup bermasyarakat ini dipengaruhi oleh banyak faktor, diantaranya
yaitu kondisi geografis, kebudayaan material, komposisi penduduk, ideologi,
ataupun difusi dan penemuan baru dalam masyarakat.
Setiap
perubahan sosial pada suatu bidang kehidupan akan berpengaruh pada bidang
kehidupan yang lainnya. Hal itu dikarenakan satu bidang dengan bidang yang lain
mempunyai hubungan yang saling berkaitan. Bidang yang satu mempengaruhi dan
dipengaruhi oleh bidang yang lain.
BAB II
PEMBAHASAN
Ekonomi
sebagai ilmu pengetahuan tentang kegiatan-kegiatan manusia yang berhubungan
dengan proses pemenuhan kebutuhan. Dalam usaha pemenuhan kebutuhan tersebut
berbagai dampak atau perubahan dalam suatu masyarakat dapat terjadi.
Perubahan
sosial yang diakibatkan oleh faktor ekonomi ada yang berlangsung cepat ada pula
yang berlangsung lambat. Perubahan yang berlangsung
cepat biasanya terjadi pada masyarakat pedesaan yang sedang mengalami
perkembangan dan juga pada masyarakat perkotaan. Sementara untuk perubahan
sosial yang berlangsung lambat
umumnya terjadi pada masyarakat yang masih primitif. Cepat lambatnya perubahan
sosial yang terjadi pada suatu masyarakat tergantung pada kondisi lungkungan
sekitar serta pola pikir pribadi kebanyakan masyarakat, yang mana ada yang
berpikir jauh ke depan ada pula yang masih kukuh mempertahankan pola pikir yang
lama.
Pada
umumnya perubahan sosial yang dipengaruhi ekonomi berakibat pada perubahan akan
gaya atau pola hidup suatu masyarakat yang lebih modern atau up to date, misalnya model-model pakaian
baru yang mendunia, beraneka makanan instan yang tidak merepotkan,
contoh-contoh itu akan berusaha dipenuhi oleh masyarakat sebagaimana kebutuhan
itu dianggap sangatlah pokok. Pengaruh lain yaitu dengan penggunaan teknologi
yang semakin canggih guna mambantu memenuhi kebutuhan yang semakin kompleks,
misalnya komputer untuk mengganti kalkulator dan mesin ketik, teknologi ini
dipenuhi dengan adanya ekonomi.
Kegiatan
ekonomi yang menyebabkan bertambahnya penghasilan seseorang mengakibatkan
seseorang itu melakukan suatu perubahan sosial ke arah kemajuan, seperti
pemenuhan akan kebutuhan tersier misalnya, mobil pribadi yang mewah untuk
bepergian. Berbeda dengan penghasilan seseorang yang pas-pasan, perubahan
sosial mereka tidak menuju ke arah kemajuan secara pesat, mereka tidak akan
berpikir jauh sampai pada kebutuhan tersier, mereka hanya berkonsentrasi pada
pemenuhan kebutuhan sehari-hari, perubahan sosial ini terjadi dengan lambat.
Perubahan
sosial yang dipengaruhi oleh faktor ekonomi memiliki pengaruh dalam kehidupan,
pengaruh tersebut dapat berupa pengaruh besar atau kecil. Berpengaruh besar jika kegiatan ekonomi yang dimaksud juga dalam
skala besar, misalnya ekonomi suatu negara yang mana berpengaruh pada tingkat
kemakmuran warga negara dan kedudukan suatu negara pada dunia global. Berpengaruh kecil jika kegiatan ekonomi
tersebut berskala kecil misalnya, kegiatan ekonomi suatu rumah tangga yang akan
berpengaruh pada penghasilan yang mereka miliki serta pemanfaatan penghasilan
yang mereka miliki untuk pemenuhan kebutuhan sehari-hari dan tuntutan akan gaya hidup yang lebih
modern.
Perubahan
sosial yang dikarenakan oleh faktor ekonomi pada dasarnya adalah sesuatu yang direncanakan, baik dalam ekonomi
berskala besar seperti ekonomi negara maupun ekonomi berskala kecil dalam suatu
rumah tangga. Dalam ekonomi negara misalnya dibuktikan dengan diadakannya
kebijaksanaan-kebijaksanaan dalam bidang perekonomian, seperti distribusi,
pajak dan sebagainya yang kesemuanya bertujuan untuk meningkatkan dan memajukan
perekonomian negara. Dalam ekonomi rumah tangga diadakan
perencanaan-perencanaan mengenai usaha untuk pemenuhan kebutuhan yang bertujuan
adanya perubahan sosial yang mengikuti perkembangan zaman.
BAB III
PENUTUP
Perubahan
sosial yang terjadi dalam suatu masyarakat yang disebabkan oleh faktor ekonomi
memiliki berbagai dampak dalam kehidupan. Perubahan sosial yang dikarenakan
oleh faktor ekonomi tersebut baik yang berlangsung secara cepat ataupun yang
berlangsung secara lambat pada umumnya direncanakan atau dikehendaki dengan
tujuan agar terjadi suatu perubahan yang lebih baik dalam kehidupan masyarakat.
Daftar Pustaka
Soerjono Soekanto. 1990. Sosiologi
Suatu Pengantar. Jakarta:
Raja Grafindo Persada.
Soetomo. 2008. Masalah Sosial dan
Pemecahannya. Jogjakarta:
Pustaka Pelajar.
Susanto, Phil Astrid J.. 1983. Pengantar
Sosiologi dan Perubahan Sosial. Jakarta:
Bina Cipta.
Syahrial Syarbaini. 2002. Sosiologi
dan Politik. Jakarta: Ghalia Indonesia.
Rabu, 02 Desember 2015
Proses Pembuatan dan Manfaat Tempe
Proses Pembuatan Tempe dan Manfaat
Tempe
Tempe adalah salah satu makanan yang
terbuat dari kedelai yang banyak di konsumsi oleh masyarakat Indonesia. Tempe dengan segala
manfaatnya dapat dikatakan sebagai makanan tradisional, murah namun
menyehatkan. Dengan pengolahan tertentu, tempe
yang begitu sederhana dapat menjadi makanan yang istimewa dan bernilai lebih.
Tempe terbuat dari kedelai dengan mengalami
beberapa proses. Kedelai yang kering terlebih dahulu di cuci dengan air
mengalir kemudian di rebus hingga matang.
Setelah kedelai matang, kedelai di cuci kembali untuk menghilangkan
kulit arinya. Kedelai yang bersih dan terlepas dari kulit arinya tersebut
ditiriskan dan dicampur dengan jamur tempe
kemudian di bungkus. Bungkusan tempe tersebut
diletakkan di tempat yang lembab selama dua malam agar jamur dapat berkembang
dan berfermentasi kedelai dan akhirnya menjadi tempe.
Tempe yang berbahan dasar kedelai dan mudah
didapat ini memiliki banyak manfaat. Tempe
mengandung protein yang sangat tinggi begitu juga dengan seratnya sehingga tempe mudah di cerna dan
baik untuk mengatasi diare. Kalsium yang terdapat dalam tempe
berfungsi untuk mencegah osteoporosis, dan zat antioksida dalam bentuk
isoflavon yang terdapat dalam tempe
bermanfaat untuk kaum wanita guna mencegah kanker payudara, dan penuaan serta
mengatasi anemia.
Ciri Distingtif
I. PENDAHULUAN
Fonologi adalah bidang dalam linguistik yang menyelidiki bunyi-bunyi
bahasa menurut fungsinya. Kedistingtifan (ciri pembeda) adalah salah satu asas
atau unit dasar dalam fonologi. Dalam setiap bahasa ada sejumlah bunyi bahasa
atau fonem yang berfungsi saling membedakan bangun bahasa. Fungsi pembeda bunyi
bahasa tergantung pada sejumlah ciri distingtif bunyi tersebut. Bunyi bahasa
membedakan diri dari bunyi bahasa lain karena kehadiran satu atau lebih sifat
penciri, sedangkan sistem kesepadanan dan pertentangan antara bunyi bahasa
didasarkan pada sebuah sistem kesepadanan dan pertentangan antara sifat-sifat
ini. Setiap bahasa himpunan sebagai ciri-ciri distingtif dari seluruh himpunan
ciri pembeda memainkan peranan. Setiap bunyi bahasa dalam satu bahasa tersusun
dari sejumlah ciri terbatas dari sebagian himpunan itu. Dalam makalah ini
penulis akan membahas mengenai pengelompokan ciri distingtif secara lebih
lanjut.
II. PEMBAHASAN
Ciri distingtif adalah ciri khas suatu bahasa karena setiap bahasa
memiliki susunan fonem yang juga khas. Teori ciri distingtif bertujuan untuk
menemukan ciri-ciri minimal yang dapat digunakan untuk membedakan bunyi-bunyi
bahasa yang signifikan dan dapat membedakan sebuah bahasa dari yang lain.
Pengelompokan ciri distingtif dibagi menjadi tiga yaitu ciri utama, ciri
berdasarkan tempat artikulasi dan ciri berdasarkan cara artikulasi.
a. Ciri utama
Konsonantal [kons] adalah bunyi yang ditandai
dengan penyempitan dan penutupan pita suara pada waktu kita mengucapkan bunyi
bahasa.
[+kons] yaitu bunyi obstruen-hambat, frikatif, dan afrikat, nasal dan alir
[-kons] yaitu bunyi vokal, semivokal, hambat glotal[?],
frikatif glotal[h]
Silabik [sil] adalah bunyi yang
berfungsi sebagai inti suku kata.
[+sil] yaitu bunyi vokal, nasal, dan alir yang berfungsi sebagai inti
suku kata
[-sil] yaitu semua konsonan, nasal, dan alir yang tidak berfungsi sebagai
inti suku kata
Sonoran [son] adalah bunyi yang ditandai
dengan terbukanya pita suara sehingga bunyi yang dihasilkan dapat dilagukan
pada titinada tertentu.
[+son] yaitu bunyi vokal, semivokal, alir, dan nasal
[-son] yaitu bunyi obstruen
Nasal [nasal] adalah bunyi yang ditandai
dengan ditariknya langit-langit lunak kebawah dan menyentuh bagian bawah
belakang lidah sehingga aliran udara berhembus melewati hidung.
[+nasal] yaitu konsonan, vokal, semivokal, alir yang disengaukan
[-nasal] yaitu bunyi oral
b. Ciri berdasarkan tempat
artikulasi
Koronal [kor] adalah bunyi yang ditandai
dengan posisi glotis menyempit sehingga udara yang lewat menyebabkan pita suara
bergetar, langit-langit lunak terangkat, posisi lidah bagian depan terangkat
sampai berada di posisi netral.
[+kor] yaitu bunyi dental, alveolar, palato alveolar, palatal
[-kor] yaitu bunyi labial, velar, uvular, faringal
Anterior [ant] adalah bunyi yang
dihasilkan dengan pusat penyempitan sebagai sumber bunyi berada di sebelah
depan pangkal gusi.
[+ant] yaitu bunyi labial, dental, alveolar
[-ant] yaitu bunyi palato alveolar, palatal, velar, uvular, faringal
High [high] adalah bunyi yang dihasilkan
dengan badan lidah terangkat sampai dengan posisi netral.
[+high] yaitu bunyi palatal, velar, vokal atas
[-high] yaitu bunyi labial, dental, uvular, faringal, vokal tengah, vokal
bawah
Low [low] adalah bunyi yang dihasilkan
dengan badan lidah ditarik ke sebelah bawah sampai kira-kira sejajar dengan
anak tekak.
[+low] yaitu bunyi faringal, vokal bawah
[-low] yaitu bunyi labial, dental, palatal, velar, uvular, vokal atas
Back [back] adalah bunyi yang ditandai
dengan ditariknya badan lidah ke belakang sampai mencapai rongga kerongkongan
atau sampai batas bunyi palatal.
[+back] yaitu bunyi velar, uvular, faringal, vokal belakang
[-back] yaitu bunyi labial, dental, palatal, vokal depan
c. Ciri berdasarkan cara
artikulasi
Kontinuan [kont] adalah bunyi ang
dihasilkan denan mengalirkan udara ke rongga mulut dengan bebas.
[+kont] yaitu bunyi frikatif, trill, vokal, semivokal
[-kont] yaitu bunyi hambat, nasal, lateral
Delayed-Release [delrel] adalah bunyi
yang dihasilkan dengan penghambatan di dalam rongga mulut dan kemudian
dilepaskan.
[+delrel] yaitu bunyi afrikat
[-delrel] yaitu bunyi selain bunyi afrikat, terutama bunyi hambat
Strident [strid] adalah bunyi yang
ditandai dengan pelepasan bunyi dalam intensitas yang tinggi, yakni bunyi
frikat dan bunyi afrikat.
[+strid] yaitu bunyi sibilan dalam
bahasa inggris dan bunyi [f v]
[-strid] yaitu bunyi selain di atas, terutama untuk membedakan bunyi [q o]
dalam bahasa inggris
Voice [voice] adalah bunyi yang
dihasilkan dengan menggetarkan pita suara.
[+voice] yaitu bunyi bersuara
[-voice] yaitu bunyi nirsuara
Aspirasi [asp] adalah bunyi yang
membedaan bunyi yang beraspirasi dan yang tidak beraspirasi.
[+asp] yaitu bunyi [p t k ]
[-asp] yaitu selain bunyi diatas
Lateral [lat] adalah bunyi yang
membedakan antara bunyi lateral alir [l] dan nonlateral [r].
[+lat] yaitu bunyi [l] dalam bahasa inggris
[-lat] yaitu bunyi lainnya, terutama [r]
d. Ciri distingtif untuk vokal
Round [round] adalah bunyi yang
dihasilkan dengan membentuk bibir agak melingkar.
[+round] yaitu bunyi [u o]
[-round] yaiut voksl lain, selain bunyi diatas
Tense [tense] adalah bunyi yang
diperoleh dengan sedikit penekanan pada vokal sehingga bunyi yang dihasilkan
agak panjang.
[+tense] yaitu bunyi [i e u]
[-tense] yaitu selain bunyi di atas
Reduced [red] adalah ciri disingtif ang
membedakan voka schwa dari yang lainnya, terutama dengan [^] dalam bahasa
inggris.
[+red] yaitu bunyi schwa [ ]
[-red] yaitu vokal lainnya
Grave [grave] adalah bunyi yang ditandai
dengan pengaruh sebagian spektrum bunyi tertentu terhadap yang lainnya.
[+grave] yaitu bunyi labial, velar, vokal belakang bulat
[-grave] yaitu bunyi dental, alveolar, palatal, vokal depan
Contoh : ciri distingtif yang terdapat
pada kata PALU
P
|
A
|
L
|
U
|
|
kons
|
+
|
-
|
+
|
-
|
sil
|
-
|
+
|
-
|
+
|
son
|
-
|
+
|
+
|
+
|
nasal
|
-
|
+/-
|
-
|
+/-
|
kor
|
-
|
-
|
+
|
-
|
ant
|
+
|
+
|
+
|
+
|
high
|
-
|
-
|
-
|
+
|
low
|
-
|
+
|
-
|
-
|
back
|
-
|
+
|
-
|
+
|
kont
|
-
|
+
|
+
|
+
|
delrel
|
-
|
-
|
-
|
-
|
strid
|
-
|
-
|
-
|
-
|
voice
|
-
|
+
|
+
|
+
|
asp
|
-
|
-
|
-
|
-
|
lat
|
-
|
-
|
+
|
-
|
round
|
-
|
-
|
-
|
+
|
tense
|
-
|
-
|
-
|
+
|
red
|
-
|
-
|
-
|
-
|
grave
|
-
|
-
|
-
|
+
|
III. SIMPULAN
Distingtif adalah salah satu asas dalam fonologi. Ciri distingtif
bertujuan untuk menemukan ciri-ciri minimal yang dapat membedakan satu bahasa
dengan yang lain. Ciri distingtif dikelompokkan menjadi ciri utama, ciri
berdasarkan tempat artikulasi dan ciri berdasarkan cara artikulasi. Setiap ciri
distingtif diberikan kepada bunyi-bunyi yang berada dalam kelompok bunyi yang
sama, jadi tidak perlu menggunakan semua ciri distingtif dalam menemukan ciri
minimal suatu bahasa.
IV. DAFTAR PUSTAKA
Dick, S. C. dan J. G. Kooij.
1994. Ilmu Bahasa Umum (edisi terjemahan oleh T. W. Kamil). Jakarta: Pusat Pembinaan dan Pengembangan
Bahasa.
Kridalaksana, Harimurti. 2001.
Kamus Linguistik. Jakarta: Gramedia.
Yusuf, Suhendra. 1998. Fonetik
dan Fonologi. Jakarta:
Gramedia.
Label:
anterior,
artikulasi,
aspirasi,
bunyi,
delayed release,
Distingtif,
fonologi,
grave,
konsonan,
kontinuan,
koronal,
lateral,
reduced,
round,
silabik,
sonoran,
strident,
tense,
voice,
vokal
Langganan:
Komentar (Atom)